"Lepaskan dia!" teriak sebuah suara dengan sangat lantang, seperti seorang pahlawan yang akhirnya dinantikan oleh Angga yang sudah lemah karena dihajar oleh para preman. "Tinggalkan dia sendirian! Jangan ganggu dia!" teriak suara itu lagi.
Tadinya para preman menertawakannya, dan lebih banyak lagi para pria yang datang seolah sedang menantang.
Saat melihat itu, ada berbagai macam pikiran yang Angga miliki. Hal terakhir yang ada di pikirannya adalah melarikan diri. Ada begitu banyak dari mereka ...
"Jangan ikut campur!" kata salah seorang dari preman pada suara itu. Penjahat itu melihat ke arah pembicara dan kemudian ke arah Angga yang dipeluk oleh para preman yang lain, disandra.