"Lepaskan saya!" teriak Angga lagi. Dia ingin mengancam para preman itu agar segera melepaskannya. Dia mungkin bisa berteriak bahwa jika mereka tidak melepaskannya, maka Angga akan lapor polisi. Akan tetapi keberanian Angga tidak sebesar itu.
Para preman itu hanya tertawa.
Angga menggeram marah dan mencoba menendang kaki kiri salah satu dari mereka. Kakinya ditendang ke belakang, namun Angga tetap melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Alih-alih memukul satu orang secara langsung, Angga mencoba untuk berkelit.
Dia tahu itu bukan ide bagus, mengingat pria itu sudah dua kali menendang Angga, tapi Angga harus melakukan sesuatu.
Pukulan kedua mendarat tepat di rahang pria lain, membuat pria itu jatuh di atas anggota geng lainnya.
Angga tersenyum bangga. Itu berarti dia bisa melarikan diri.
Namun, sebelum dia bisa melakukan itu, para preman yang lain terlalu marah.