"Kak Justin?" tegur Jessy dengan cukup hati-hati, berjalan mendekati Kak Justin denga nagak ragu. Gadis itu mengamati kakaknya dengan cukup cemas.
Kondisi kamar itu masih agak gelap karena lampu di kamar belum dinyalakan, sementara matahari di Timur semakin meninggi. Tapi sekarang masih belum pukul enam pagi.
Mengapa mereka tidur begitu larut tadi malam sehingga saat ini tubuh mereka masih lemas karena urusan masing-masing? Itulah pertanyaan yang Jessy tanyakan pada diri sendiri ketika dia melihat jam di kamar kakaknya dan melihat bahwa itu baru pukul 6:40 pagi.
Mereka bahkan terkadang seperti melayang karena mengantuk, seolah telah terjaga sepanjang malam. Untuk Kak Justin mungkin dia terjaga di dalam mimpinya. Jessy tidak akan menanyakan mengenai hal itu. Toh dia sudah memutuskan untuk tidak memikirkan apa pun lebih dari sekarang.