Meskipun kecewa, Angga pun menganggukkan kepala. Dia tidak punya alasan untuk menentang keputusan Dinda. "Baiklah, Dinda, kalau memang itu yang kamu inginkan aku akan menerima semuanya. kalau kamu memang belum bisa menerima aku menjadi pacarmu atau kalau memang kamu belum mau mengatakan padaku Apakah kamu sudah punya pacar atau belum, maka aku akan menerimanya. Aku akan menunggu sampai pada saat waktu yang tepat."
Keduanya menganggukkan kepala pada dirinya sendiri seolah sedang menyetujui sesuatu. Kemudian Angga pun mengajak Dinda untuk berjalan lagi menuju ke arah kost mereka.
Tapi sebelum itu Dinda bertanya kepada Angga, "Memangnya kamu sudah tahu di mana letak kost milikku? Siapa tahu kalau arah kita malah berlawanan. Dan kalau sudah begitu apakah kamu masih ingin mau mengajakku untuk pulang bersama?"