"Ada apa, Non?" tanya sopir yang sedang membawa Jessy untuk menemukan Kak Justin. "Apakah ada sesuatu yang buruk yang terjadi pada Tuan?" tanyanya lagi.
Tapi di sepanjang perjalanan Jessy tidak bisa berkata apa pun. Mulutnya seperti terkunci rapat karena dirinya terlalu resah dan cemas dengan kondisi kakaknya itu. Padahal dia sendiri juga belum yakin mengenai apa yang telah terjadi pada Kak Justin.
Kini sopir yang duduk di samping sopir yang sedang mengemudi bertanya lagi, "Apam au lapor polisi saja, Non?"
Jessy segera menggelengkan kepala. Mau dipikirkan dan dipertimbangkan seperti apa pun, itu bukan ide yang bagus. "Jangan! Bagaimana kalau mereka justru melukai Kak Justin? Kalau kita lapor polisi bagaimana kalau nyawa Kak Justin tidak selamat?" Jessy menangis penuh drama, tersedu-sedu karena ketakutan yang diciptakan oleh kepalanya sendiri.