"Terkadang pilihan yang ada hanya akan membuat luka. Luka yang tergores dalam, lalu bersemayam menjadi duri." .
***
***
Alina tak tahan lagi dengan sikap Alisa yang semakin didiamkan malah semakin menjadi. Gadis itu bahkan sengaja mendatanginya ke kantin dan menyebarkan berita hoax. Berita yang tidak tahu kebenarannya namun sudah diketahui oleh banyak orang.
"Alisa, udah cukup ya semuanya! Jangan pikir aku diam gini takut sama kamu," kata Alina sambil menantang Alisa.
Alisa terlihat begitu santai. Dia sangat menikmati emosi dari Alina. Hal inilah yang dia tunggu-tunggu sejak lama.
"Marah aja semua Lo, Alina. Karena sebentar lagi Bryan Cuma jadi milik gue sendiri. Lo gak akan bisa miliki dia," jeritnya dalam hati merasa menang. Padahal dia sudah kalah dan tunggu kemungkinan kapan akan tahu bahwa pertunangan tersebut dibatalkan.