Bab 221. Kalah Saing
Brayan mengajak Alina untuk menjauh dari area parkiran. Dia tidak ingin bila kekasihnya itu mendengar hal yang lebih menyakitkan lagi.
Dan yang harus dilakukan saat itu adalah menjaga nama baik Alina agar tidak buruk di mata mahasiswa lainnya.
"Al, aku harap kamu jangan langsung ambil kesimpulan ya. Aku bakal jelasin semuanya setelah pulang kampus. Please, don't angry!" laki-laki itu memohon.
Permohonan yang tidak pernah dilakukan oleh Bryan padanya. Alina menutupi kesedihan dengan senyuman serta anggukkan setuju.
"Iya, aku akan tunggu sampai kamu cerita ke aku."
"Muach!" Dia mengecup kening Alina. Mereka berpisah dan menuju fakultas masing-masing.
Kaki Alina bergetar serta kepalanya sedikit pusing. Dia merasa tidak enak badan juga tidak nyaman.
