Bab 208. Rencana Tuhan
"Tia, tapi maaf aku harus jujur sama kamu tentang isi hati aku."
"Silakan kamu mau jujur apa juga nggak masalah. Walaupun apa yang akan kamu ucapkan itu menyakitkan dan juga kata-kata yang tidak ingin aku dengar."
"Jujur sampai sekarang ini aku masih belum bisa ngelupain ucapan buruk kamu dan juga perilaku kamu kepadaku. Tapi itu cuman isi hatiku aja dan aku saat ini mencoba untuk tenang dan membuang pikiran buruk itu jauh-jauh sehingga kita bisa berteman lagi seperti orang lainnya," ucap Alina.
"Wajar sih kalau kamu boleh sih belum lupa dengan kejadian itu. Kalau aku jadi kamu mungkin aku nggak bakal mau ngomong apa lagi berteman dengan orang yang udah ngebully aku dan juga berbohong."
Tidak semua hal itu bisa dengan mudah dilupakan dan juga terkesan semuanya kembali baik-baik saja dan bisa berada di situasi sedia kalah.