Bab 188. Emosi Membara
Toni sedikit lagi akan sampai di ruang tengah untuk menemui adiknya serta laki-laki brengsek itu.
Dia tidak rela jika adiknya berbicara dengan pria jahat dan juga tidak bertanggung jawab seperti Darma.
"Toni, dengerin mama dulu!"
"Apa yang mau aku dengerin dari Mama? Oh atau jangan-jangan Mama udah kemakan sama rayuan laki-laki itu?"
Toni akan terlihat begitu emosi ketika membahas Darma. Dia memiliki dendam yang begitu dalam dan juga rasa benci sedalam samudra seluas bumi dan juga sejauh langit serta perbedaan antara bumi dan juga angkasa.
"Bukan, Nak. Coba kamu untuk dengerin Mama ngomong dulu. Tolong jangan emosi sebelum kamu mendengar penjelasan dari seseorang. Sebab masalah itu tidak akan pernah terpecahkan bila kamu mengikuti amarah yang ada dalam hatimu. Apa kamu lupa dengan apa yang Mama ajarkan selama ini!"