"Oke, gue ngerti maksud dari ucapan lo itu. Tapi Lo juga gak berhak buat nilai satu pihak dong ya. Secara lo itu lulusan terbaik dari Swiss kan."
"Kok Kakak jadi bahas-bahas soal pendidikan sih. Kan aku tadi itu cuman nyampekan pendapat aku, tapi kalau misalnya salah, aku minta maaf dan aku tarik lagi kata-kataku," kata Alisa.
"Bukan bawa-bawa pendidikan. Cuman ya, bahasa Indonesia lo itu kurang. Lo itu gak seharusnya ikut campur urusan orang lain, tapi lo terbuka dan seenaknya aja kasih pendapat. Gue bukannya nyalahin atau ngelarang, tapi gue gak suka, itu aja. Gak ada yang lain."
"Bunga, jaga ucapan kamu sama Alisa. Bisa-bisanya kamu meninggi-meninggikan nada suara kamu, apa kamu tidak menghargai Ayah. Ayah ada di sini dan kita sedang menikmati makan malam," ucapnya.
"Bahkan aku tidak ingin menghargai kamu," balasnya dalam hati. Namun Bunga menahan ucapannya itu karena Rania.
