182
Saat Alina kelar kampus, dia melihat Darma sedang berbicara dengan Bryan. Dua laki-laki itu tampak akrab serta dekat. Atau itu hanya perasaan dia saja.
"Om, ngapain ke sini?" tanya Alina saat sampai di tempat mereka berada.
"Om mau jemput kamu."
"Hah, aku?"
"Iya. Om mau membawa kamu untuk makan siang bersama. Kamu bersediakan?"
Alina memandangi Brayan. Laki-laki itu mengangguk. "Tenang saja. Brayan juga ikut kok sama kita," pungkas Darma.
Dia melihat lirikan Alina terhadap kekasihnya itu. "Oke, Om. Saya mau!"
Darma meminta agar supir pribadinya mengamankan motor milik Brayan. Mereka bertiga naik mobil mewah serta mengkilap tersebut.
Darma mencuri-curi pandang. Dia begitu bahagia bisa satu mobil dengan anaknya itu.
Dia tumbuh menjadi gadis dewasa, mandiri, cantik dan sekarang sudah ada pacar.
"Ayah tak menyangka kalau Putri Ayah sekarang sudah dewasa dan juga memiliki kekasih," haru Darma.