Bab 181.
Seperti mimpi buruk yang akan terus terjadi bila otak kita memutar atau mengingatnya lagi.
Bak antena hujan yang tersambung dengan sakelar tanpa perantara.
Alisa duduk termenung di balkon kampus sambil memandangi anak-anak tengah bermain bola basket.
Tangannya memangku dagu dan kemudian memain-mainkan sedotan minuman.
Rasa hausnya seketika hilang saat memikirkan nama Alina. Apakah benar Alina yang dikenalnya adalah pacar Bryan?
Sepertinya tidak mungkin. Sebab, dia melihat foto gadis itu langsung ketika di Swiss.
Lalu foto itu dirampas oleh Brayan seketika. Apa karena dia malu punya pacar yang gendut serta jelek?
"Gak, gak mungkin. Ini pasti enggak mungkin banget. Mana mungkin Alina yang aku kenal pacarnya Brayan. Jelas sekali bahwa gadis yang ada di foto waktu itu bertubuh gemuk dan juga jelek." Alisa tengah berusaha untuk membuang jauh-jauh pikiran buruk itu.