"Alina, kalau lagi senang jangan terlalu senang. Sebab yang senang itu aiaj berakhir dengan tangisan." Ucap salah seorang kepadaku beberapa bulan yang lalu.
Sosok itu tidak sudah aku anggap sebagai Kakakku, ya, karena aku tidak memiliki Kakak perempuan.
Rania, dia selalu bisa aku ajak untuk bercerita dalam setiap hal yang aku alami.
Hari ini, aku akan bertemu dengan dia. Aku ingin bercerita soal laki-laki yang aku nantiin selama dua tahun lamanya.
Ya, aku tidak sabar untuk bercerita kepadanya lagi. Aku ingin dia juga bahagia mengetahui ucapan aku.
Aku duduk dengan memegang minuman serta juga mengaduknya.
Lalu seorang wanita yang memakai pakaian dokter itu memeluk aku dari belakang serta mencium kening aku.
Dia tampak begitu cantik dan juga anggun. "Hai, Al. Apa kabar kamu? Kelihatannya kamu lagi bahagia ya," tebak Rania yang meletakkan tasnya di atas meja.
"Hai, Kak. Iya, aku bahagia banget, Kak," balasnya penuh senyuman.
