Laras menyimpan rapat-rapat kebenaran soal dharma dari anak-anaknya terutama Alina.
Koran-koran yang memberitakan tentang runtuhnya rumah tangga pembisnis terkenal dan juga pewaris tunggal dari orang terkaya di Jakarta itu masih ada di dalam lemari kecilnya.
Bahkan sampai detik ini dia sangat menyembunyikan identitas Ayahnya.
Laki-laki seperti itu tidak pantas untuk menjadi ayah dari anak anaknya.
Berbeda dengan Alina, Tony sudah tahu seperti apa wajah ayahnya sedari kecil. Tapi dia tidak tahu bagaimana keadaan ayahnya saat ini.
Bahkan dia juga tidak mau tahu atau mencari tahu mengenai laki-laki brengsek yang sudah meninggalkan ibunya. Laki-laki badjingan yang tega meninggalkan keluarganya demi perempuan lain.
Dia terburu-buru mengunci lemarinya ketika Alina masuk ke kamarnya. Laras menyeka air matanya dan tersenyum.
"Ma, kenapa Mama menangis?" tanyanya mendekati Laras penuh khawatir.
"Mama tidak kenapa-kenapa sayang."