Toni berhenti di depan jembatan layang. Laki-laki itu menghentikan mobilnya di parkir.
Sedangkan Tika terpelongo. Dia masih berada di dalam mobil dan tidak keluar. Meski diminta Toni keluar.
"Lo ngapain ngajak gue ke sini?" tanya Tika bingung. Dia menutup hidungnya mencium bau busuk.
"Lo mau ikut atau gue tinggal?"
"Tinggalkan aja gue sendiri. Gue enggak mau keluar di tempat yang kotor ini, iuw," jijiknya.
Toni mengunci semua pintu mobil dan dia pergi. Lalu Tika menyalakan bunyi klakson.
"Gue ikut," ucapnya.
Toni dan Tika berjalan menyusuri terowongan kotor dan juga kumuh. Sekeliling kecil, sempit serta juga mengeluarkan bau yang busuk.
"Tempat apaan sih ini. Kok bau banget," katanya mengeluh dan menutupi hidung serta mulutnya.
"Lo gak pernah tahu kan kalau di tempat kayak gini ada yang tinggal," kata Toni.
"Gue percaya. Tapi kok mereka mau sih tinggal di sini. Udah bau, sumpek terus gak ada yang bersih lagi."
