"Kalau aku nggak bisa milikin kamu, enggak kan ada 1 orang perempuan pun yang bisa dapatin kamu juga," jerit Sinta dengan matanya yang sembab.
"Lebih baik kamu cari laki-laki lain. Cowok yang bisa membalas perasaan kamu. Kamu itu cantik, aku yakin masih banyak di luar sana yang ingin jadi kekasihmu," kata Satria.
"Aku tidak mau laki-laki lain. Aku cuman pengen sama kamu. Enggak ada satu cowok pun yang bakalan bisa gantiin kamu," kekeh Sinta.
"Jangan terus berpikiran bahwa kita bisa bersama. Aku tidak memiliki perasaan apapun terhadap kamu, Sinta. Jadi jangan menyakiti hatimu terlalu dalam." Satria menuruni anak tangga dan meninggalkan Sinta.
Sinta hancur dan juga remuk. Tapi dia memiliki dendam terpendam kepada Alina.
"Akan aku pastiin kalau kalian berdua pisah. Jika aku tidak bisa dapatkan Satria, kamu juga nggak bisa Alina. Biar kita sama-sama tersakiti."
Sinta menyeka air matanya dan menuruni anak tangga menuju kelasnya.