Alina pergi ke mana saja dengan Satria. Laki-laki itu bisa dikatakan menjadi pawangnya.
Jika Mandalika ada pawang hujan, makan Alina juga ada. Namun Alina tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap Satria.
Dia hanyalah menganggap laki-laki itu sebatas teman saja. Atau bisa dianggap dengan Abangnya di sekolah.
Berhubung Alina adalah anak paling kecil di kelasnya, jadi semuanya beranggapan jika dia adalah adik kelas.
"Al, kamu udah gede loh. Tapi kenapa makannya masih belepotan gini sih," kata Satria yang menghapus sisa mie goreng di sudut bibir Alina.
Alina terkekeh. Lalu mengucapkan terima kasih kepada Satria. "Ya mau gimana lagi. Tapi makasih ya Satria karena udah bersihin," ucap Alina.
"Sama-sama."
Kedekatan mereka sering kali dianggap berlebihan oleh orang lain. Ada yang suka dan juga ada yang tidak.
Ada yang mendukung mereka dan adapula yang berusaha menjatuhkan.
"Mereka berdua cocok deh!"
"Kenapa sih gak jadian aja."
