Jika kantor biasanya menjadi berwarna, namun semenjak kedatangan dan juga kehadiran Tika. Semuanya menjadi berantakan dan juga campur aduk.
"Mana karyawan yang namanya Toni. Segera ke ruangan gue," panggil Tika melalui telepon kantor.
Toni menuju ruangannya dengan kesal serta menahan amarah yang besar. "Ada apa Buk Bos panggil saya," tanya Toni secara sopan.
"Gimana sih kerjaan lo gak ada yang becus! Lo liat ini berkas ini belum ada satupun yang punya tanda tangan gue," kata Tia yang mencampakkan berkas itu di depan wajah Toni.
"Maaf, berkas ini sudah di tanda tangani oleh Pak Bos. Jadi saya tidak-"
Plakkk.... "Lo berani ngebantah gue? Lo lupa gue siapa hah!" Tika berdiri dengan angkuh.
Toni sudah tak bisa menahan dirinya. Laki-laki itu memegangi tangan Tika yang hampir saja menampar wajahnya.
Dia menyudutkan Tika ke dinding. Lalu menatap lamat-lamat wajah Tika. Jantung gadis itu berdebar kencang serta tak karuan.