Tia berhenti tepat di depan meja Alina. Dia seperti meremehkan Alina agar tidak datang ke tempat yang diminta oleh Tika.
"Kalau gak jago, gak usah datang," katanya dingin.
Alina terpelongo. Dia pun menyadari jika Tia meremehkan dirinya. Karena itu dia menerima tantangan Tika untuk datang ke sana.
Gadis itu meletakkan buku-bukunya ke dalam laci dan kemudian berjalan menaiki anak tangga untuk menemui manusia-manusia bodoh.
Ya, dia menganggap bila Tika dan teman-temannya itu sampah. Dia sudah tahu akan kalah, namun Alina paling tidak suka bila diremehkan.
Karena itu dia telah sampai. Dia melihat jika Tika dan teman-temannya sudah menunggu kedatangan dia.
Terjadilah percekcokan hingga perkelahian antar mereka. Dari segi kekuatan Alina sudah pasti kalah. Namun jika ditanya mengenai nyali, Alina sudah pasti pemenangnya.
"Lo lihat teman gue sampai ketakutan gitu lihat lo," ungkap Sinta yang menunjuk Reva.
