Satria sengaja melemparkan bola voli ke arah Brayan. Bola itu tepat menghantam wajahnya dan mimisan.
Jeritan dari para gadis yang melihat darah dari hidung brain polisi seluruh lapangan bola voli.
"Brayan," ucapan Alina yang panik dan kemudian mendekati Brayan. dia nampak begitu ketakutan saat tangannya menyentuh hidung brain yang jelas-jelas mengeluarkan cairan berwarna merah pekat yaitu darah.
"Hidung kamu berdarah, ayo kita ke UKS," ajak Alina.
Laki-laki itu tidak menolak keinginan Alina untuk membawanya ke uks. Alina mengapa Brayan menuju UKS yang ada di lantai 2.
Gadis itu membuka lemari dinding dan kemudian mengeluarkan kotak P3K. dia juga menuju kulkas untuk mengambil air serta juga handuk kecil untuk membersihkan hidung Brayan.
"Kamu kenapa bisa kena bola coba? Apa sih yang kamu pikirin sampai kamu melamun segitunya banget," kata Alina seperti ibu yang sedang menasehati anaknya karena sudah melakukan kesalahan.