Toni membangunkan Alina yang sudah kedinginan di atas teras. Dia menggendong Adiknya menuju kamar dan kemudian menyelimuti adiknya itu.
Toni lalu memanggil Laras untuk segera ke kamar Alina. "Bang, buatkan teh hangat untuk Adik ya," ujar Laras.
Toni segera ke dapur dan membiarkan teh hangat untuk Alina. Alina bangun dan badannya kedinginan.
Gadis itu menatap kedua orang yang sangat menyayangi dirimu itu dengan penuh kasih.
Tapi lihat apa yang sudah diperbuat dia. Dia malah membuat mereka khawatir dan jiga gelisah.
"Ma, aku--"
"Jangan bicara dulu, nak. Lebih baik tenangkan diri kamu dulu ya. Nanti saja bicaranya," ucap Laras.
Toni melihat jam di atas meja belajar adiknya. Larut tengah malam.
"12.03 malam," ujarnya.
Mereka berdua ada di kamar Alina, menemani gadis itu hingga dia tidur dengan lelap dan juga nyenyak.
Setelah itu, Laras mengajak Toni untuk keluar. "Ma, Alina kenapa bisa tidur di balkon di tengah malam gini," katanya.