"Kamu itu sahabat aku yang paling aku sayangi. Aku tidak mau kehilangan kamu, Tia. Aku akan melakukan apapun agar kamu bisa terus menjadi temanku hingga harus aku menanggung malu," kata Alina mengirimkan pesan pada Tia.
Tia yang sedang berkumpul dengan Gladis pun menghapus pesan masuk dari Alina. Dia tidak mau menanggapi apalagi untuk membaca semua pesan dari Alina.
Hatinya masih sakit. Gladis pun mengajaknya untuk berbicara.
"Lo ada masalah ya sama Alina?" tanya Gladis.
"Lupain aja. Enggak usah bahas lagi," jawabnya.
"Loh kenapa harus dilupain? Gue pengen tahu alasannya. Kenapa lo gak mau dengarin penjelasan dari dia?"
"Malas."
"Secara ya, Tia. Lo sama Alina itu udah temanan hampir dua tahun. Kalian juga satu kelas dan malahan sebangku lagi. Masak iya, gara-gara sepele hubungan pertemanan kalian hancur."
Gladis dapat mendengar suara tarikan napas Tia yang kasar. Dia nampak benci dan tidak ingin mendengarkan apa perkataan dari Gladis.