Beberapa hari kemudian, Sherly datang dengan di temani oleh mami. Mereka datang beriringan.
"Fadil, ini Sherly datang untuk meminta maaf sama kamu," ucap mami saat mereka sudah duduk di kursi yang ada di depan kursi Fadil.
Fadil menghentikan pekerjaannya. Dia menunggu apa yang akan di ucapkan oleh gadis itu.
"Hhmm, mas Fadil. Ak. . ."
"Pak!" potong Fadil.
Sherly terlihat susah payah menelan salivanya.
"Hhmm, baiklah, pak. Saya janji akan bekerja dengan baik dan tidak akan mengulangi lagi sikap saya seperti kemarin," ucap Sherly lirih.
"Tuh, Fadil. Sherly sudah janji loh, tidak akan mengulangj lagi sikapnya seperti kemarin. Jadi mulai hari ini, dia bisa kan kembali jadi sekretaris kamu lagi?" Ah Fadil pasti mau. Dengan kecantikan dan usia muda Sherly, semoga bisa mengalahkan si orang desa itu. Batin mami sembari tersenyum semringah.