Akhirnya cinta memutuskan untuk menyewa saja apartemen itu. Dia memilih apartemen di lantai dua. Harganya sewanya memang jauh lebih mahal dari apartemennya yang lama tapi ayah terus meyakinkan kalau Cinta lebih baik pindah apartemen saja karena Fadil tahu banyak kenangan tentang ayah kandungnya di apartemen yang lama.
Fadil tidak ingin putrinya itu tidak nyaman tinggal di sana yang tentu akan mengganggu dalam prosesnya menuntut ilmu.
Setelah membayar biaya sewa, mereka lalu keluar dari gedung apartemen.
"Wah, seneng banget deh kak Cinta apartemennya bagus banget,' seru Farel.
Cinta tersenyum senang. Begitupun dengan ayahnya.
"Sekarang kita cari makan siang yuk. Ayah sudah laper, nih," ajak Fadil sembari mengusap perutnya.
"Iya, apalagi Farel yah, laper banget. Tadi makan roti saja sih," sahut Farel sembari melirik kakaknya.
Cinta hanya mencebik saja. Mereka lalu naik taksi yang ada di depan gedung apartemen.
"Kemana, pak?" tanya pak sopir.
