Sore hari saat Cinta sedang beristirahat di kamarnya, tiba-tiba ayahnya datang.
Tok tok tok.
"Cinta, Assalammualaikum."
"Wa'alaikumsalam. Ayah?"
"Boleh ayah masuk?" tanya Fadil dari depan pintu kamar Cinta yang memang sedikit terbuka.
"Boleh, yah," sahut Cinta lantas bangun dari tidurnya. Cinta lalu duduk di sisi tempat tidur.
Ayahnya pun lalu ikut duduk di sisi tempat tidur.
"Ayah sudah membelikan tiket untuk kita bertiga,' ucap Fadil.
Mata Cinta membulat, "Benarkah, yah?" tanya Cinta antusias.
Fadil menganggukkan kepalanya, "Iya, sayang."
"Adik Farel jadi ikut kan?" tanya Cinta.
"Tentu saja. Kasihan dia liburan di rumah terus," jawab Fadil.
"Tapi paspor adik Farel, yah?"
"Semua keperluan kita ke Malaysia sudah selesai ayah urus."
"Alhamdulillah," ucap Cinta senang.
"Tapi harus ingat, ayah tidak ingin lagi melihat kamu sedih. Oke?"
"Iya, terima kasih, yah. Ayah selalu menuruti keinginan Cinta yang sering menyusahkan," ucap gadis itu sendu.