Aku tidak menyangka jika kebersamaanku dengan Cinta saat di apartemen gadis itu dipergoki oleh oma dan opanya.
Astagfirullah, Ya Allah. Aku benar-benar kaget. Belum selesai rasa kagetku, aku makin kaget lagi saat piring yang sedang Cinta pegang terlepas dan jatuh mengenai kakinya.
Aku hendak membantu tapi omanya Cinta mendekat lalu membantu gadis itu mengobati lukanya.
"Nak Adri, apa yang kalian lakukan?" tanya opa Cinta.
Wajah oma dan opa Cinta sangat tidak bersahabat. Berbeda sekali daripada sebelumnya.
Sementara oma membantu mengobati luka-luka Cinta, opa Cinta mengajakku duduk di ruang tamu. Tak lama kemudian Cinta dan omanya menyusul.
"Tolong jelaskan apa yang terjadi di sini, nak Adri," tanya opa Cinta. Aku tahu beliau sedang menahan emosinya.
Aku berusaha menjelaskan semuanya, tidak ada yang aku tutupi walau kenyataannya oma dan opa Cinta sepertinya kurang mempercayaiku.