Gadis itu namanya Cinta. Sejak pertama kali aku sekolah menengah atas, aku sudah jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Dia yang cantik, baik walau kurang ramah tapi tidak masalah bagiku karena dia hanya kurang ramah pada lawan jenis saja.
Dia tidak hanya cantik dan baik tapi juga cerdas. Dia selalu menduduki peringkat lima besar di kelas sedangkan aku tidak pernah berhasil mengunggulinya. Itu juga yang membuatku minder untuk mendekatinya. Beruntung gadis itu sangat dekat dengan kembaranku Vani. Jadi aku bisa sering bertemu dengannya.
Dan yang membuat aku makin terobsesi dengannya adalah selama tiga tahun bersekolah dia tidak pernah berpacaran. Bukan karena tidak ada yang menyukainya tapi karena dia yang menjaga jarak dengan teman lawan jenisnya. Dia begitu menjaga dirinya. Dia benar-benar gadis berkelas selain memang dia berasal dari keluarga terpandang dan tentu saja kaya raya.