Dengan begitu nyamannya Cinta menyandarkan kepalanya di bahu om Adri sembari menonton televisi. Sesekali gadis itu memandangi cincin pemberian om Adri dengan mata berbinar. Hatinya begitu berbunga-bunga. Baru kali ini dia merasakan benar-benar jatuh cinta.
"Kenapa dipandangi terus?" tanya om Adri lembut.
Cinta tersipu malu, "Cinta suka banget sama cincin dari om. Cincinnya bagus banget," sahut gadis itu manja.
Om Adri tersenyum. Dia pun merasa bahagia melihat gadis di sampingnya sangat menyukai pemberiannya.
Tiba-tiba perut Cinta berbunyi.
"Kamu lapar, sayang?" tanya om Adri mesra.
Cinta mengangguk pelan lalu mendongakkan kepalanya menatap mesra ke mata laki-laki dewasa itu.
"Kamu punya bahan makanan tidak?" tanya om Adri.
Cinta menganggukkan kepalanya, "Iya, Cinta punya, om. Ada daging mentah. m
Mungkin masih ada setengah kilo dibeli oma sebelum pulang ke Indonesia," jawab Cinta.
"Ya sudah, ayo kita masak!" ajak om Adri sembari berdiri lalu menarik tangan Cinta pelan.
