Beberapa menit kemudian, Cinta turun dari tempat tidur.
"Bagaimana, masih perih?" tanya dokter Maya.
"Alhamdulillah, sudah mendingan, dok," jawab Cinta.
"Syukurlah. Lain kali hati-hati, ya."
"I-ini bekasnya bisa hilang kan, dok?" tanya Cinta cemas. Kemerahan di tangannya masih terlihat dan panas di kulitnya juga masih sedikit terasa.
"In Sya Allah, lama-lama akan hilang, kok. Kulitnya akan kembali mulus," jelas dokter sembari tersenyum.
Cinta pun tersenyum, "Hehee, lama ya, dok."
"Tidak juga, kok. Kamu masih tetap cantik."
"Dokter bisa saja," sahut Cinta dengan wajah memerah.
"Pakaiannya kotor itu. Yakin tidak mau di ganti?" tanya dokter Maya.
Cinta menggelengkan kepalanya sembari tersenyum, "Tidak usah, dok. Terimakasih," ucap Cinta, "Saya mau kembali lagi ke kelas," imbuhnya.
"Baiklah, hati-hati, ya. Itu di depan ada yang nungguin dari tadi," jelas dokter.
Cinta mengernyitkan dahinya, "Menunggu? Siapa, dok?"