Nindia langsung mengajak suaminya menemui mbak Santi, selaku pemilik butik.
"Mas, ini yang namanya mbak Santi, pemilik butik kenalannya mami," ucap Nindia.
"Santi, ini putraku, Fadil," mami ikut menimpali.
Fadil lantas menakupkan kedua tangannya di depan dada, "Saya Fadil, ayahnya Cinta," ucap Fadil memperkenalkan diri.
"Saya Santi, pemilik butik ini," sahut Santi.
"Oh iya, istri saya tadi sudah cerita. Maksud dari mbak Santi, bagaimana, ya?" tanya Fadil.
Santi lantas menjelaskan maksudnya. Semua orang menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Baiklah, jadi mbak Santi ingin supaya putri saya semacam mempromosikan pruduk dari butik ini. Supaya tidak ada kejadian yang tidak enak di belakang, bagaimana kalau kita buat hitam di atas putih saja?" tanya Fadil.
"Oh, baiklah kalau begitu," jawab Santi.
"Terimakasih atas pengertiannya, mbak," ucap Fadil.