Keesokan paginya di rumah keluarga Fadil. Semua orang baru saja selesai sarapan. Termasuk Raka dan juga Rangga yang masih menginap di rumah orangtua Fadil. Sarapan untuk papinya sudah di antarkan ke kamarnya oleh Nindia.
"Papi sarapan dulu, ya. Biar aku suapin," ucap Nindia.
"Terimakasih, Diah. Papi bisa makan sendiri, kok. Sudah tidak terlalu lemas seperti kemarin," tolak papi halus.
"Papi yakin?"
Papi menganggukkan kepalanya pelan, "Iya, Diah," sahut papi lalu mengambil sarapannya dari tangan Nindia.
"Baiklah kalau begitu, aku tinggal dulu ya, pi," pamit Nindia yang di berikan anggukan oleh papinya.
Nindia pun keluar dari kamar papinya.
Sementara di ruang keluarga, Fadil sedang terlibat obrolan dengan Raka.
"Maaf, pak Fadil. Sekarang kan sudah ada keluarga pak Fadil di rumah. Jadi apa boleh saya dan Rangga tidak menginap di sini lagi?" tanya Raka.
"Ya sudah kalau begitu. Terima kasih ya beberapa hari sudah menemani papi saya," jawab Fadil.