Chereads / Apakah Putus Adalah Jalan Keluar? / Chapter 3 - Nalani Galea

Chapter 3 - Nalani Galea

Nalani Galea, gadis dengan tubuh mungil yang selalu semangat menjalankan apapun. Nalani telah menginjak usia 27 tahun, namun, wajahnya masih terlihat sangat muda. Bahkan tak jarang ada yang mengira Nalani masih duduk di bangku sekolah. Nalani pernah bermimpi untuk menikah diusia muda. Menjadi Mama muda, mengurus suami, hidup berdua di rumah yang sederhana namun penuh dengan cinta. Sayangnya, mimpi Nalani yang satu ini belum bisa Nalani wujudkan. Dulu, Nalani pernah membuat target menikah, maksimal diusia 24 tahu. Tetapi, sayangnya diusia yang telah menginjak 27 tahun Nalani belum juga duduk di pelaminan. Tetapi, mimpi Nalani menjadi Mama muda tetap saja masih berjalan. Angan itu akan sampai kapanpun tetap Nalani harapkan. Salah satu hal yang sangat Nalani nantikan, menikah, hamil, dan memiliki anak yang lucu.

Wajah Nalani sangat imut dan manis. Pipinya sedikit cabi, rambutnya hitam panjang juga tebal, matanya besar tetapi sedikit sayu. Suaranya lembut, namun jika Nalani sudah tertawa pasti aka sulit berhenti. Nalani sangat mencintai dunia fashion. Hal inilah yang membuat Nalani bisa debut menjadi seorang fashion jurnalis. Setiap harinya pasti ada saja yang Nalani bahas tentang dunia fashion, karena memang pekerjaan Nalani adalah mencari tentang perkembangan di dunia fashion. Apapun tentang dunia fashion akan Nalani bahas, entah tentang pakaian, trend, kemajuan, bahkan sampai warna yang banyak digunakan pada tahun ini. Semua akan Nalani Kulik sampai tuntas ketika Nalani berada di kantor.

Hari-hari Nalani selalu dipenuhi dengan outfit yang sangat modis. Dari rambut hingga ke kaki pasti matching. Nalani suka mix and match berbagai outfit, supaya ketika bekerja Nalani tidak akan merasa bosan. Kebiasaan Nalani ini juga bisa membuat Nalani dikenal banyak orang, sebab, Nalani sangat menghargai penampilannya. Perhatian kepada penampilannua sedikit lebih dari orang-orang biasanya. Nalani bilang, penampilan akan menggambarkan kepribadian seseorang. Bukan berarti penampilan akan menampilkan bagimana sikap asli seseorang, hanya saja bisa menggambarkan bagaimana orang tersebut. Misalnya cuek, anggun, tomboy, atau bahkan stylist. Itulah yang ingin Nalani tunjukkan kepada orang-orang, jika Nalani sangat menyukai fashin. Jadi, setiap harinya penampilan Nalani harus sangat modis dan menarik. Tetap saja, bagi Nalani hati juga sangat penting selain penampilan.

Nalani sudah 7 tahun bekerja sebagai fashion jurnalis. Sejak sebelum lulus kuliah, Nalani sudah bekerja di kantor itu. Dulu, Nalani mendapat tawaran bekerja di sana karena Nalani memenangkan kompetisi menulis di salah satu web tentang perkembangan fashion di dunia. Jadi, Nalani pun memutuskan untuk bekerja sambil kuliah. Pihak kantor pun tidak membatasi jam kerja Nalani saat itu, karena mereka tahu jika Nalani masih harus menyelesaikan kuliahnya.

Nalani memang anak yang periang, bahkan selalu bersemangat ketika mengerjakan sesuatu. Semua orang yang ada di sekitar Nalani akan merasa nyaman, karena Nalani pintar membawa suasana menjadi cair. Namun, ada kalanya Nalani menjadi pendiam, dan kurang bisa membaur dengan orang-orang. Biasanya, ketika Nalani bertemu dengan orang asing dan orang itu sulit untuk diajak untuk bersosialisasi. Nalani mudah untuk membaur, tetapi, jika orang yang diajak berteman sulit menanggapi, maka Nalani memilih untuk mundur.

Banyak yang iri dengan kisah cinta Nalani bersama sang kekasih, Edgar. Katanya, mereka adalah couple goals. Entah mengapa hampir semua orang yang melihat kisah cintanya bersama Edgar akan memuji jika mereka adalah pasangan impian anak muda. Padahal, mereka berdua sama sekali tidak merasa seperti itu. Nalani dan Edgar sama seperti pasangan lainnya. Mereka sering bertengkar, berdebat, layaknya pasangan kekasih pada umumnya. Bedanya, mungkin mereka bisa menangani setiao masalah dan memilih untuk mempertahankan hubungan. Mereka sudah menjalin hubungan selama 7 tahun. Nalani sangat setia kepada Edgar, karena, Nalani ingin menemani Edgar dari memulai hingga bisa menuai. Agar mereka berdua bisa menghargai apa arti perjuangan dalam hubungan. Edgar pun demikian kepada Nalani, selalu menemani Nalani sampai sekarang Nalani sudah bisa membeli apa-apa dengan uangnya sendiri. Dulu, mereka ketika pacaran harus di tempat yang sederhana. Selalu ada batas ketika mereka makan diluar, karena mereka belum memiliki pemasukan yang tetap. Apalagi Nalani masih menjadi seorang mahasiswa. Gaji di kantor dulu juga belum seberapa dibandingkan sekarang. Akhirnya, sekarang, Nalani dan Edgar sudah bisa merasakan sedikit hasil dari kerja keras mereka.

Usia hubungan yang sudah menginjak 7 tahun membuat Nalani bertanya-tanya kepada sang kekasih. Akan dibawa kemana hubungan ini selanjutnya, karena, Nalani sudah merasa pantas berada di pelaminan. Nalani sudah sabar dan mengalahkan mimpinya menikah diusia 24 tahun. Karena Edgar belum bisa memenuhi impiannya ketika Nalani berusia 24 tahun. Edgar masih berusaha keras agar semua yang Edgar dan Nalani impikan bisa terwujud. Edgar bukanlah laki-laki dari kalangan kaya atau tajir melintir. Maka dari itu, bekerja keras adalah jalan untuk Edgar keluar dari zona keterbatasan. Nalani pun setia menunggu Edgar, menemani Edgar dari hanya meletakkan lamaran ke kantor manapun. Hingga kini Edgar sudah memiliki jabatan di salah satu kantor. Edgar juga sudah bisa membeli apa yang Edgar mau. Nalani merasa senang melihat keberhasilan Edgar, meskipun mereka memang belum bisa dikatakan sukses, tetapi, setidaknya sudah berhasil memberikan sebuah perubahan.

Diusianya 27 tahun ini, Nalani meminta kejelasan dari Edgar. Nalani tidak ingin membuang-buang waktu lagi. 7 tahun menurut Nalani sudah cukup untuk mereka saling mengenal satu sama lain. Begitu juga tentang apa yang Nalani sudah capai, menurutnya sudah bisa memenuhi mimpinya menjadi seorang istri. Beberapa waktu lalu pun Edgar akhirnya melamar Nalani. Lamaran yang sederhana berlangsung dengan penuh haru. Nalani sudah lama menantikan, akhirnya Edgar pun membuktikan jika memang Edgar serius dengan hubungannya.

Sebelum lamaran berlangsung, Edgar dan Nalani sudah membuat sebuah tabungan masa depan. Bukan berupa uang, melainkan sebuah tempat usaha. Mereka membuat cafe ala anak muda jaman sekarang. Karena jika hanya mengandalkan tabungan yang saja, mereka akan sulit memenuhi target yang telah mereka sepakati. Akhirnya, bisnis pun menjadi salah satu solusi. Dalam pengurusan cafe, Nalani lebih banyak menangani sendiri. Edgar selalu sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Untuk menghindari pertengkaran, Nalani selalu mengalah kepada Edgar, Nalani mengurus semua yang dibutuhkan oleh cafenya. Meskipun sudah banyak karyawan, tetapi, bukan berarti tidak dipantau sama sekali. Justru semakin banyak karyawan dan semakin besar cafe itu, maka semakin sulit pula pengawasannya. Semua harus dalam perhitungan yang tepat agar tidak stuck atau bahkan hancur.

Keceriaan Nalani terbawa hingga ke pegawainya di cafe. Semua nyaman dengan Nalani, Nalani selalu ramah dan selalu memberikan masukan yang baik kepada para pekerjanya di sana. Nalani selalu memperhatikan hal-hal kecil sekalipun. Semua merasa dimanusiakan, jadi, bekerja pun terasa tidak berat karena owner-nya sangat baik. Nalani hanya ingin semua berjalan baik-baik saja, tidak ingin ada masalah yang akan menambah kerumitan dalam hidupnya. Nalani berusaha agar cafenya bisa semakin berkembang, bukan hanya bangunannya saja. Tetapi, kualitas, kuantitas, juga SDM nya. Meskipun tidak ada basic berbisnis, Nalani lumayan berhasil menjalankan bisnis cafenya itu. Nalani orang yang detail, sabar, dan pastinya tekun. Oleh sebab itu, cafe bisa berjalan hingga bisa menghasilkan tabungan pernikahan untuk Edgar dan Nalani.