Aron menangis. Memeluk foto bayi Elnara. Dia menyesal dan menyesal. Terasa sakit di dadanya. Selama ini sudah menyia-nyiakan Elnara. Putri kecilnya. Dia melewatkan banyak hal saat Elnara tak ada di hidupnya.
"Putri kecil Papa, maafkan Papa," kata Aron penuh air mata mengucapkan kata maaf dari dalam hatinya.
Aron menciumi foto itu beberapa kali. Dia rindu masa kecil Elnara. Dia ingat betul saat Fiona kecil sering bermanja padanya. Merengek ini itu.
"Kau juga pasti seperti Fiona, tapi sayangnya kau sendirian. Apakah tak ada yang menyayangimu saat itu Nak? Apakah ada yang menjagamu?" Aron tahu masa kecil Elnara pasti tak seindah masa kecil Fiona yang tidak pernah kekurangan apapun.
Aron ingat betul setiap Fiona ulang tahun selalu dirayakan. Tak pernah sekalipun Aron tak ada di saat Fiona ulang tahun. Aron selalu merayakannya dengan mewah untuk menyenangkan hati Fiona.
