Arjuna sudah sampai kota dan kini dia kembali ke rumah peninggalan kedua orangtuanya.
"Alhamdulillah, sampai juga," ucap Arjuna sambil merebahkan tubuh berbaring di kamar.
Namun, saat dia berada sendirian di rumah ini, bayang-bayang kedua orangtuanya masih selalu dia ingat. Rasa bahagia yang selalu ia rasakan. Hangatnya pelukan dan kasih sayang dari mereka.
Sungguh membuat Arjuna bisa meneteskan air mata. Tidak apa bukan jika seorang pria menangis? Tentu sah-sah saja. Toh, tidak ada yang melarang juga.
Dari sinilah kenapa Arjuna sulit move on dari Lidya. Bukan karena dia wanita yang cantik, pintar dan sempurna. Namun, karena dia hadir di waktu yang tepat. Di mana saat Arjuna merasa sendiri dan kesepian setelah kedua orangtuanya meninggal, Lidya datang membawa sejuta keceriaan.
Benih-benih cinta dalam kebahagiaan pun datang dan berhasil mengambil hati Arjuna.