Natasha tersentak saat lengannya terasa ada yang menyenggol. Ia lantas menoleh dan bertatapan dengan Kania yang tersenyum bernada menggoda.
"Ada apa, Kania?" tanya Natasha sembari mengernyit bingung.
"Bukankah menyenangkan melihat ayah dan anak itu duduk berdampingan, Kak?" tanya Kania dengan menatap haru menembus dinding jendela kaca.
"Huft! Diam, Kania! Gimana kalau ada yang denger?" tanggap Natasha yang panik karena hubungan antara Diego dan Marlo itu masih sebuah rahasia. Yang tahu hanyalah Natasha sendiri dan sang teman.
"Ih, Kakak!" sahut Kania sembari mengerucutkan bibir.
"Abisnya, kamu ...!" Natasha menoyor dahi Kania dengan kesal tetapi gemas.
"Bukannya itu lebih bagus, Kakak. Kalian bisa menjadi keluarga yang bahagia," balas Kania dengan enteng dan tampak begitu santai.
"Idih, kamu!" pekik Natasha bernada bercanda.
Lagi-lagi Natasha menoyor dahi Kania yang kali ini lebih keras. Sehingga membuat sang teman mengaduh kesakitan.
