Degup jantung Natasha berkejaran tak tentu arah, sambil menatap tanpa berpaling sedetik saja ke arah Diego yang semakin mematahkan jarak. Natasha perlahan mundur, karena memang ia tak siap jika laki-laki itu tiba-tiba menerjangnya. Bukan karena dia ge-er karena sudah menjadi kebiasaan Diego dari dulu sering memberikan kejutan tak terduga.
"Ngapain sih, kamu ke sini?" ujar Natasha dengan gugup menguasainya. Salah tingkah, canggung dan risih menderanya kini. Bukan tidak suka akan kehadiran laki-laki itu, tetapi Natasha hanya takut benteng pertahanannya akan roboh begitu saja. Ia telah bertahun-tahun berusaha membentengi hatinya, mengingat salah satu kelemahannya adalah ketika Diego berada di dekatnya.
"Lho, kok ngapain aku ke sini, sih?" ujar Diego sambil mengernyitkan dahi. "Kita sudah sah menjadi pasangan suami istri lagi, Natasha. Jadi, apa salahnya dong, aku dekat-dekat dengan istri sendiri?" sambung Diego lagi yang justru makin membuat Natasha takut dan cemas.