Diego mengubah posisi tubuhnya yang tadi berbaring dengan duduk menyandarkan punggung di kepala ranjang. Ekor matanya menatap lurus ke depan, dengan pikiran menerawang. Sorot matanya itu tampak kosong, batinnya gelisah memikirkan keberadaan sang istri.
Ia lantas memijit pelipis yang masih terasa nyeri itu. Jas yang melekat di tubuhnya sejak tadi pagi juga sudah ia tanggalkan. Diego sedang berusaha mengatur napas karena lelah berlari kecil ke sana dan ke sini, bahkan berulangkali naik turun tangga untuk mencari Natasha.
"Natasha, kamu di mana?" gumamnya dengan suara lirih, terdengar putus asa.
Ia yang telah bisa dan biasa menunjukkan sorot bahagia itu, kini terlihat lemah. Diego merasa separuh dari semangat yang mengisi jiwanya telah pergi. Hatinya menjadi rapuh dan semangatnya berangsur menghilang. Pikiran dan tubuhnya lelah.
Hening.