Bel berbunyi nyaring dari pintu utama di lantai bawah membuat Natasha segera keluar dari kamar. Langkah kakinya kemudian menapaki anak tangga dan menghampiri pintu. Maklum, asisten rumah tangga sedang meminta izin untuk libur hari ini.
Natasha menarik gagang pintu dan mendapati Diego telah berdiri di depan pintu. Laki-laki berkemeja warna marun dengan motif kotak-kotak itu begitu menawan di matanya. Apalagi saat Diego tersenyum, Natasha seakan-akan dibuat gila karenanya.
"Aku boleh masuk?" tanya Diego yang merasa dihalang-halangi oleh Natasha yang terpaku, tak lekas menyingkir dari tengah pintu.
"Eh, sorry, aku, kok, jadi menghalangi gini, ya," jawab Natasha yang tiba-tiba kikuk.
"Kamu udah pulang dari tadi?" tanya Diego kemudian, setelah menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Ia sejenak menatap heran ke arah Natasha yang telah lebih dulu berada di rumah. Biasanya wanita itu menjelang petang baru pulang dari panti jompo yang akhir-akhir ini begitu getol ia kunjungi.