Pada akhirnya Diego menuntun Natasha dengan sabar. Maklum, sejak kecelakaan itu Natasha mengalami gangguan penglihatan, tetapi ia enggan mengenakan kacamata. Cedera berat di kepala saat tubuhnya terpental ke aspal jalan.
"Sebaiknya kamu tunggu di sini, aja," ujar Natasha saat tiba di depan pintu kamar mandi.
"Beneran?"
Natasha mengangguk dan tersenyum tipis. Sesaat kemudian dengan meraba dinding untuk mencari pegangan, ia masuk ke kamar mandi. Sedangkan Diego berdiri di samping pintu kamar mandi dengan menyandar di dinding.
Tak butuh waktu lama, wanita itu berada di dalam kamar mandi. Begitu keluar dari sana, ia menjulurkan tangan ke arah Diego. Keduanya lantas menuju ranjang lagi.
"Kayaknya makan malam udah datang. Aku denger ada yang ketuk pintu. Kamu tunggu di sini, biar aku ambil aja. Biar tidak terlalu merepotkan asisten Mama. Sebentar, ya," ujar Diego usai melirik ke arah benda bulat yang menempel di dinding.