Natasha segera melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Diego dan bergerak menjauh. Batinnya merasa sakit dan perih mendapat penolakan dari suaminya sendiri. Sesaat kemudian, Natasha mendorong punggung Diego agar segera masuk ke kamar mandi untuk menuntaskan yang belum tuntas seorang diri.
Natasha kemudian kembali duduk di sisi ranjang sambil termenung. Ia sama sekali tidak mengerti, batinnya begitu kecewa saat gagal menuntaskan hasrat, hanya karena persediaan alat pengaman yang habis di saat tidak tepat. Natasha juga semakin tidak mengerti, saat menghadapi kenyataan, jika Diego bertahan pada prinsipnya untuk melakukan hubungan badan hanya dengan menggunakan alat pengaman. Aturan itu dibuat setelah ketakutan yang dialami bersama, pada suatu hari keduanya coba-coba melakukan hubungan badan tanpa alat pengaman. Namun, kali ini seharusnya tidak ada yang harus ditakutkan Diego karena keduanya akan meresmikan pernikahan secara hukum.
