Natasha membuka pintu dengan harap-harap cemas. Namun, harapannya sirna seketika, begitu mengetahui Samuel yang berdiri di depan pintu. Wajah Natasha yang tadi semringah berubah murung, karena bukan sosok Diego yang datang, melainkan asisten pribadinya.
"Ada perlu apa?" tanya Natasha sedikit terdengar dingin dan menampakkan wajah kecewa. Namun, dia tidak berniat untuk judes terhadap Samuel.
"Tuan Diego meminta saya, memberikan ini untuk Nyonya Natasha," ujar Samuel seraya menyerahkan paper bag dengan logo dari restoran masakan Jepang yang baru-baru ini sangat Natasha gandrungi.
"Aku udah makan. Untuk apa kamu repot-repot membeli makanan malam-malam begini dan mengantarkannya ke sini? Tenang saja, aku gak akan membiarkan diriku kelaparan, kok," ketus Natasha yang terlanjur kecewa itu.