Natasha merasa terbelenggu pilu. Ia merasa jika Diego telah begitu kejam, membuat keadaannya tersiksa seperti itu. Dia juga merasa terjebak dalam ikatan hubungan yang semestinya ia tidak terima dari awal. Namun, kini hatinya justru berharap jika hubungan itu bisa dipertahankan. Natasha benar-benar merasa dilema batin.
Benda bulat yang menempel di dinding kamar menunjukkan pukul tiga dini hari. Natasha tidak bisa kembali memejamkan mata. Lebih tepatnya, dia tidak ingin tidur lagi, karena takut mengalami mimpi buruk yang berulang.
Natasha lantas turun dari ranjang, berusaha menyalakan lampu utama, menggantikan lampu tidur yang cahayanya hanya temaram. Ia menyisir ruangan kamar yang begitu luas, akan tetapi terasa hampa. Kehampaan itu karena tanpa kehadiran Diego di kamar tersebut.