Diego yang sejak keluar dari unit apartemen 707 menuju lift hingga tiba di kantor, batinnya masih saja kesal, mengingat ucapan Natasha tadi. Andai saja dirinya tidak ada jadwal meninjau proyek, ia akan mengejar pernyataan Natasha agar tahu maksudnya dengan terang benderang.
Ia yang telah duduk di ruang kantornya yang berada di pusat kota tampak serius menatap tab, kemudian menanda tangani beberapa berkas yang telah menumpuk di meja.
"Hari ini, selain meninjau proyek baru, ada jadwal penting lainnya, gak?" tanya Diego kepada Samuel sembari menyimpan tab di meja.
"Tidak ada, Tuan. Hanya meninjau proyek baru saja yang penting hari ini. Untuk selebihnya, biar saya tangani. Sekarang, Tuan bisa diantar sopir yang lain menuju proyek dan sekalian mengantar Tuan pulang ke rumah," ujar Samuel.
"Gak usah pakai sopir, aku bisa menyetir sendiri."
"Baik, Tuan." Samuel mengangguk sembari tersenyum tipis.