Kini semua orang dalam rumah sedang melakukan aksi kejar-kejaran. Hanya saja Ibu Dirga dan Gita saja yang tidak. Ya, sebenarnya Gita ingin bantu untuk mengejar Amita namun kondisinya sangatlah tidak mendukung.
"Aishhh... bagaimana jika dia benar-benar menggugurkannya? Bukan hanya Amita saja yang dosa, tapi suaminya pun sama."
Dengan segenap tenaga Gita berusaha untuk mencoba menggerakkan kakinya untuk bisa berlari. Itulah yang dia harapkan, terserah jika hanya sesaat tapi dia memohon hanya untuk saat ini.
"Ayo dong... aduh!" Dia yang hendak berdiri namun terjatuh begitu saja sehingga menggoreskan sedikit luka.
Bukan Gita namanya jika menyerah, dia kembali melakukannya lagi secara berulang walaupun tidak bisa satu pun dan dia tidak akan berhenti hingga dirinya puas.