Suasana duka dan gundukan tanah serta papan nama yang membuatnya sulit untuk melupakan. Semua orang menggunakan pakaian serba hitam dan hanya beberapa berwarna putih, minta yang sudah berjam-jam tak berhenti menangis membuat kepalanya sedikit merasa pusing. Hal yang paling sulit untuk dilupakan dan paling sakit adalah sebuah perpisahan. Jika boleh jujur ia masih tidak menerima semua yang terjadi saat ini, mulai dari kepergian Ibu tirinyanya bahkan ucapan Hito yang menusuk hatinya.
Gita yang masih setia memeluk tubuh membuatnya terpaksa melepaskan, dia berjongkok di samping makam bila Ibu tirinya, Kaning sebagai Ibu kandungnya pun tak melarang dengan apa yang dilakukan oleh putrinya. Jika hal baik yang mengizinkan namun hal buruk tidak.
Gita nangis tersedu-sedu di samping makam, semua memandangi Gita dengan penuh kasihan sama dengan Kaning yang tidak tega melihat putrinya bersedih.
Dan saat itu juga Gita merasakan kalau pandangannya buram hingga dirinya menutup kedua matanya....