Keduanya menatap seseorang yang baru saja membuka pintu dengan kasar. Hito yang telah berada di atas tubuh Riyan, sedangkan Riyan telah terkapar lemas karena pukulan Hito yang tak henti-henti sejak tadi.
"Sudah hentikan, aku sudah bilang dengan kamu Hito kita saat ini sedang ada urusan pekerjaan jadi jangan terlalu mengurus masalah pribadi," cetus Bara sambil melangkah dan mendorong tubuh Hito agar menjauh dari Riyan. Dia pun membantu Riyan untuk berdiri. "Kamu bisa berdiri Kak Riyan?" tanya Bara saat melihat Kakaknya kesulitan untuk berdiri.
"Aku masih bisa, tidak perlu khawatir seperti itu," jawab Riyan dengan wajah datar namun pada nyatanya kalau hati Riyan saat ini telah berbunga-bunga dengan pertanyaan Bara.
"Jadi kerja sama ini mau dilanjutkan atau tidak?" cetus Bara yang lebih baik kehilangan uang daripada dia kehilangan Kakaknya yang telah berarti dalam kehidupannya.