Kembali ke rumah dengan perasaan yang hancur, dia terus saja mengepalkan tangannya. Sungguh rasa cemburunya sangat besar dan sulit untuk dikendalikan. Wajahnya yang sudah memerah dan rahang yang mengeras.
Brak!
Dia bahkan membuka pintu rumahnya dengan sangat kasar sehingga membuat penghuni rumah lainnya terkejut.
"Kamu kenapa Hito?" tanya Tante Bila yang baru saja pulang dari tempatnya bekerja padahal sudah hampir pukul tiga pagi. Jelas saja dia yang masih setia menjadi seorang kupu-kupu malam, bahkan enggan untuk berhenti.
Namun Hito hanya diam tidak menjawab Tante Bila yang sedang duduk di atas sofa. Sontak Hito langsung saja melangkah menaiki tangannya untuk menuju ke kamar.
Brak!