Saat di rumah kontrakan milik Wira.
Tok tok tok!! Suara bunyi ketukan pintu terus menerus dikethok sampai pemilik rumah membukakan pintunya.
Setiap kali ada seseorang mengetuk pintu rumah kontrakan Wira, rasanya jantung berdetak sangat kencang. Pikiran Wira sudah tidak menentu, seakan-akan hidupnya tidak ada kata ketenangan.
Pikiran Wira kalut, kacau gusar dan takut, seakan-akan polisi sudah berada di depan matanya dan siap memborgol kedua tangannya.
Disimpan ketakutannya dalam-dalam dan mencoba membuka tirai jendela, Wira Dwi Kuncoro mencoba mengintipnya siapakah tamu yang datang saat ini.
Jantungnya mulai berdetak kencang saat terdengar beberapa suara pria pria sedang bicara namun tidak terdengar jelas oleh Wira yang berada di dalam rumah.
Saat Wira menyibak tirai di jendela pelan, tangannya gemetar, perlahan dia melirik pada kaca yang sedikit terbuka. Dengan masih menyembunyikan tubuhnya dibalik dinding. Takut orang di luar rumahnya melihat keberadaannya di rumah ini.