Bulir keringat dingin pun tampak bermunculan di dahi Kinan. Semua pertanyaan Nyonya Winda tak digubris sama sekali oleh Kinan. Bahkan membuka kedua matanya saja, Kinan tidak mau karena tak sanggup menatap wajah sang ibu angkat yang penuh dengan kebohongan.
Karena Kinan melakukan sikap yang sedemikian rupa, maka Nyonya Winda pun menitah pelayan yang sedang berdiri di depan pintu kamar Kinan untuk memanggil Tuan Antonius.
Mendengar nama Tuan Antoniuis, barulah Kinan mau membuka kedua matanya dan mengucapkan sebuah kalimat yang berbunyi, ''Tidak! Tidak! Jangan panggil siapapun ke kamar ini sebelum aku mengganti pakaianku!'' dengan napas yang terengah-engah, Kinan tampak gugup dan terbangun dari tidurnya.
''Kinan, yang akan Ibu panggil itu adalah ayah kamu sendiri, bukan orang asing!'' ujar Nyonya Winda.
''Tidak, aku tetap tidak mau!'' Kinan bahkan beranjak dari tempat tidurnya lalu menutup kembali pintu kamarnya.