Chereads / He's exactly what i need / Chapter 1 - is he a criminal?

He's exactly what i need

🇮🇩DaoisthKP7Ld
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - is he a criminal?

Hari pertama masuk bagi mahasiswa baru johns hopkins university ,mereka mengadakan acara penyambutan bagi mahasiswa baru. Banyak hal yang bisa didapatkan di johns hopkins,khususnya percintaan?.

Jolis yeux panggil aja dengan sebutan joli. Dia bukan mahasiswa baru melainkan mahasiswa pindahan dari Curtin Singapore, dia pindah ke johns karena mendapatkan beasiswa yang dia coba iseng. Ya keberuntungan,pikirnya. Dia senang keramaian tetapi tidak terlalu senang kalau terlalu ramai,jadi dia memutuskan mencari tempat untuk setidaknya membuat dia merasa lebih tenang?.

Ia berjalan di sekitar taman mencari sudut yang mungkin tidak banyak orang. Dan akhirnya ia menemukan tempat persis dibelakang gedung dari suasananya memang agak gelap karena adanya pepohonan yang sedikit menjulang tinggi. Jolis memutuskan untuk duduk di bangku taman merogoh ranselnya untuk mengambil novel dan earphone lalu mengenakannya.

Joli sedikit mengerutkan keningnya dan menajamkan penglihatannya,ia melihat sekelompok orang yang sedang merundingi seseorang, matanya membulat besar saat salah satu orang mengeluarkan pisau,iya itu pisau joli tidak salah lihat.

"Oh my gosh" seru joli dan berlari menghampiri mereka,entah apa yang ia pikirkan mengapa ia menghampiri mereka,apa joli tidak takut jika ia juga mendapatkan masalah?. Bukannya tidak lucu kalau ia ditusuk dengan salah satu orang itu di hari pertamanya memasuki kampus?.

"Stop" spontan joli berkata dan menghalangi pria yang akan di tusuk oleh tiga orang pria lainnya.

"Kalian bisa membunuhnya!" Teriak jolis yang hanya mendapatkan senyuman miring oleh tiga orang pria didepannya.

"You don't have to interfere" saut pria tinggi dan putih dari dua pria lainnya.

"Ya,aku tahu. Tetapi jika kalian menusuknya aku bisa terlibat karena aku melihatnya!" Jawab joli dan membantu pria yang akan di tusuk itu.

"Are you okay?"

"Ya ammm... fine,thanks" jawabnya lalu pergi meninggalkan joli sendiri dengan tiga orang itu.

" kau liat? Bahkan dia meninggalkanmu"

"Yaa tetap saja,kalian tidak boleh menusuk orang!"

Pria tinggi berkulit putih itu melompat dri duduknya di batu besar,dan mendekati jolis. Menekan rahang joli yang membuatnya sedikit meringis

"You're dealing with me, bitch." Lalu mendoring joli sehingga ia terjatuh

"Go!"

Joli lama terdiam menatap mereka sehingga sudah tidak terlihat. Yang dipikiran joli sekarang adalah apa salah menolong orang yang akan di tusuk disebuah kampus USA?.

" hei,are you okay?" Seru seseorang yang muncul dibelakang pohon.

"Ah haha yeah"seru joli, dia menolong joli untuk bangun lalu memberikan bag dan buku joli yang ditinggalkan berserakan di bangku taman.

"Emma" seru wanita itu

"Ahh joli"

"Ayo kita ke cafe,disini sepertinya sedikit menyeramkan"

"Ah iya ayo"

Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke cafe yang tidak jauh dari kampus. Memesan caramel macchiato, dan juga cappucino. Joli akhirnya bisa mengendalikan emosinya kembali setelah apa yang ia alami.

" emma i want to ask?"

" yaa"

"Apa kamu lihat mereka ditaman?"

"Sure,mereka suka membuat onar dikampus, tom,ben,dan jaeden"

"Lalu mengapa mereka mau menusuk pria itu?"

" idk,tapi katanya daniel meniduri kekasih jaeden"

"Ahh see"

"Lalu pria yang mengancamku siapa namanya?"

"Jaeden brodie"

"Hm..."

"Aku hanya ingin mengingatkan,kau tidak usah berurusan dengan mereka,itu berbahaya"

"Mengapa?" Joli semakin dibuat penasaran dengan pria yang mengancamnya itu.

"Di-dia datang joli"

Seketika joli menoleh ke belakng melihat pintu itu terbuka,bahkan orang yang tau dia sontak minggir dari tempat awalnya.

Pria itu datang ke arah joli dan emma,bahkan emma sudah merapihkan bagnya seperti dia sudah siap jika harus di usir.

"Aku pergi dulu,kita bertemu besok okay?"

"What? Okay" seru joli

Pria yang bernama jaeden itu datang menghampiri joli dan menarik kerah baju joli,yang membuatnya terkejut dan menunjukan raut wajah tidak suka dengan pria itu,begitupun dengan pria tersebut. Semua orang berbisik dan semua orang memandang joli dengan wajah kasihan.

"Apa yang dilakukan perempuan itu?"

"Apakah dia ingin mati?"

"Oh shit"

Begitulah,bahkan ada kalimat yang memang kurang enak untuk didengar. Jaeden menatap joli dengan tatapan tajam tanpa memperbolehkan kelopak matanya berkedip,dia menunjukan semirik diujung bibirnya,yang membuat joli mengerutkan dahinya.

"Lepas!" Seru joli dengan nada tinggi dan sedikit membrontak.

"Want to sleep with me bitch?" Ucapan jaeden tepat sasaran,dan membuat joli bergemetar hebat,dan bola matanya melihat sekeliling,melihat orang-orang disekitarnya dan yah mendengar omongan yang tak ingin ia dengar. Hari pertama masuk kuliah dan semua orang sudah membicarakan hal buruk tentangmu,bagaimana hari selanjutnya? Ah.. bahkan hanya membayangkan saja joli tidak bisa.

Joli menampar wajah jaeden dan membuat jaeden melepaskan kerah baju joli.

"Fucking you!" Teriak joli dan meninggalkan cafe.

"Hei man jadi pesan coffee?" Tanya ben

"No,aku pergi dulu"

Joli memutuskan untuk pulang ke apartementnya. Dia ga habis pikir kalau akhirnya hari pertama masuk sudah berurusan dengan pria yang dia anggap psikopat itu.

"Aww.. shit" seru joli ketika kesandung batu dan membuat lututnya terluka.

" i want to kill him! AKHHHH"

Untungnya ia melewati gang kecil yang sepi mungkin ia teriak sekuat apapun tidak ada orang yang terganggu.

Sepertinya hari ini adalah hari sial buat joli setelah dirunding,dan berurusan dengan pria psikopat lalu terjatuh dan terluka sekarang ia lupa membeli makan malam.

"AKHH SHIT" Joli mengacak-acak rambutnya,lalu memutar balik untuk mampir ke minimarket terdekat.

Sesampainya ia menaruh banyak makanan di trolli,lebih tepatnya banyak makanan ringan dan soda,saat joli melewati tempat prabotan ia melihat sebuah pisau lipat. Ia mengambil dan melihat-lihat.

"Apa aku harus membeli ini?,untuk jaga-jaga?"

"Ahhh tidak,aku bukan psikopat seperti dia!"

Joli berjalan kearah kasir,untuk membayar semua yang ia beli,bahkan iya terkejut dengan harga yang harus dibayar olehnya. Total 4katong besar dan 2dus, bagaimana ia akan membawa semua itu,niat ingin menghemat malah sebaliknya,ia bergegas memesan taxi lewat aplikasi. Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam,ia harus bergegas sampai apartemennya karena ia tidak mau tertinggal acara tv yang ia suka.

"Luxury furnished apartements,okay"

Joli akhirnya bisa membersihkan badannya yang lengket serta pikirannya,ia berjalan kearah fridge sembari mengeringkan rambutnya,ia mengambil segelas air dan bersender di kicthen set,ia melirik belanjaan yang baru saja ia beli,dan menghela nafas.

"Besok setelah pulang,akan aku bereskan kalian okay?,jadi jangan kemana-mana. Aku ingin menonton tv"

Drettt...dretttt

Joli meraih handpone yang ia taruh diatas nakas,lalu mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelfonnya

"Hello?"

"Hallo?"

"Kalau tidak ada yang penting akan aku matikan"

Tut..tut

"Siapa si,ganggu aja"

Joli bersiap untuk masuk ke kelas,hari ini sudah mulai jam kuliah normal. Ya kalau kalian menanyakan bagaimana kondisi joli setelah kejadian kemarin,situasinya tidak terduga, ada yang prihatin dengan menanyakan

"Are you okay?" Dan aja juga yang mengejek dengan kalimat "ayo tidur denganku" joli tipe orang yang memang banyak bicara,dan juga cepat tersurut emosi entah marah maupun menangis. Tetapi saat inu dia tidak ambil pusing,karena yang dia lakukan benar menyelamatkan orang yang hampir terbunuh.

Saat memasuki kelas mata kuliah umum,joli sedikit panik karena ternyata ia sekelas dengan jaeden dan juga dua temannya. Tetapi ia berusaha terlihat biasa saja,yang sebenarnya takut,ya kebanyakan perempuan seperti itu bukan??

Tiga jam kelas berlangsung ponsel joli terus saja berdering,mengganggu konsentrasinya sehingga ia sempat di tegur oleh profesor yang memberikan materi. Nomor yang sama menelphone dia. Jika ia tahu siapa orang itu joli bersumpah akan membunuhnya.

Kelas berakhir,joli sudah berjanji akan bertemu dengan emma di restoran burger sebrang kampus. Tetapi sudah setengah jam emma tidak terlihat. Joli menyalakan ponselnya yang sebelumnya ia matikan. Dan tak disangka ada lima belas panggilan tak terjawab dari emma,dan sepuluh pesan tak terbaca.

"Kau bisa menolongku?"

"Bisakah kau datang ke taman? Didekat pohon ada bangunan,bisa kita bertemu?"

"Joli mengapa kau tidak mengangkat telfonku?"

Joli bergegas pergi kebangunan yang diberi tahu oleh emma. Ternyata bangunan itu adalah aula tidak dipakai yang infonya akan diruntuhkan. Joli masuk kedalam aula itu dan melihat emma sudah terbaring dilantai dengan rambut yang acak-acakan dan ah kalian bisa membayangkannya.

"Emma,what happen?"

"Please help me"

"Astagaa emma i'm so sorry"

"Its okay"

"Siapa yang melakukan ini huh?"

"Bukan siapa-siapa"

"Jangan bilang jaeden?"

"Bu..bukan dia jol,sudah bantu aku merapihkan ini"

Jelas joli mencurigai jaeden karena ya hanya emma yang dekat dengannya,dan juga pria itu punya dendam dengannya.

Joli berjalan memasuki lorong kampus tidak perduli orang-orang berbicara apa tentangnya.

Ia berjalan dan melihat jaeden mata mereka saling bertemu,joli berusaha meredakan emosinya tetapi ia tidak bisa menahannya,tangannya ia kepalkan dan berjalan kearah jaeden. Dan jolis berhasil memukul loker disamping jaeden

"Fuck you! What did you do to my friend?"

"What?"

" jangan pura-pura jadi orang bodoh,kau apakan temanku!" Jaeden menarik lengan kanan joli dan menruhnya dibelakang leher joli jelas itu membuat dirinya meringis kesakitan.

"Siapa temanmu itu?"

"Emma!"

"Hah si jalang itu,Listen to me, you're too stupid to admit to being a friend."

"Lepas!,your jerk" joli akhirnya meninggalkan jaeden.

"I think you should teach her a lesson?" Seru tom.

" ya aku sudah tau" seru jaeden dan meninggalkan sengum di ujung bibirnya